Translate

Saturday 18 January 2014

Oriental Look from Biyan and Sebastian Gunawan


Both of them are Indonesian prominent designers. Here are some of their designs showing the Oriental look. 


From Biyan :




From Sebastian Gunawan :






image is the courtesy of BiyanSebastian Gunawan
rosie soemardi

Keindahan Dekorasi Menjelang Chinese New Year








Starhill Gallery dan Pavilion adalah mall yang paling stylish di Kuala Lumpur. Keduanya terletak di kawasan Golden Triangle Bukit Bintang. Untuk Pavilion, salah satu hal yang juga menjadi daya tariknya adalah kreatifitasnya dalam menciptakan dekorasi yang sangat indah dan atraktif untuk setiap season, selain berbagai atraksi menarik yang juga ditampilkannya dengan teratur di dalam maupun luar mall ini menjelang perayaan tertentu. 

Sedangkan menjelang Chinese New Year, atraksi yang ditampilkan berupa barongsai, drum show, maupun music performance berbagai alat musik tradisional China.

Berikut ini dekorasi menjelang Chinese New Year untuk Tahun Kuda (688 Trail of Fortune) di Pavilion :





Juga ada carrousel
















 






image is the courtesy of Pavilion KL
rosie soemardi

Wednesday 15 January 2014

Bukit Tinggi (Pahang) - Malaysia


                                                     above picture is the courtesy of Colmar Tropicale



Areal Colmar Tropicale Hotel


Di Malaysia terdapat tempat-tempat yang diberi nama yang sama seperti nama-nama tempat di Indonesia. Salah satu contohnya adalah Bukit Tinggi. Jika anda berada di Malaysia dan seseorang menanyakan pada anda apakah sudah pergi ke Bukit Tinggi, pikiran anda akan segera tertuju pada Bukit Tinggi di Sumatera Barat. Namun, ternyata yang dimaksud adalah Bukit Tinggi di wilayah Pahang, tak jauh dari Kuala Lumpur. 

Kemudian apa yang dapat dilihat di Bukit Tinggi, Pahang ? Ternyata kita akan dibawa ke sebuah areal dimana berdiri Colmar Tropicale Hotel. Hotel tersebut menjadi daerah wisata yang menjual pemandangan a la pedesaan di Perancis. Bangunan-bangunan dengan arsitektur bergaya pedesaan di Perancis memenuhi kawasan Colmar Tropicale. Maka sesungguhnya Colmar Tropicale inilah yang menarik para wisatawan untuk mengunjungi Bukit Tinggi, Pahang. Mereka datang ke sana karena menganggap tempat ini unik dan ingin berfoto dengan background bangunan-bangunan bergaya Perancis tersebut. Dengan dijadikannya daerah wisata, walaupun tak menginap di Colmar Tropicale Hotel, para wisatawan bebas memasuki kawasan tersebut. 





Botanical Garden

Selain itu, di sekitar Colmar Tropicale terdapat fasilitas Botanical Garden, Japanese Village, Spa, golf, rabbit park dan berkuda. Hal lain yang memiliki kesamaan dengan Lembang dan Puncak di Jawa Barat adalah udaranya yang sejuk, sangat berbeda dengan Kuala Lumpur yang panas. Bukit Tinggi, Pahang berada pada ketinggian 3500 kaki di atas permukaan laut.  

Cara lain menuju Bukit Tinggi, Pahang dengan cepat dan nyaman adalah dengan membeli tiket perjalanannya di Berjaya Hotels & Resorts Travel & Tours yang berada di dalam Berjaya Times Square (BTS), dan berangkat dari Berjaya Times Square Hotel di Kuala Lumpur yang terletak tepat di samping BTS. Tentunya hal ini jika anda berada atau menginap tak jauh dari BTS. (Lokasi Colmar Tropicale sendiri tepatnya terletak di Berjaya Hills)







Mobil dari hotel tersebut akan langsung mengantar anda ke Colmar Tropicale dengan nyaman dan tanpa henti dan hanya memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit. Tak ada ketentuan mengenai jumlah minimum penumpang di dalam mobil dan setiap harinya ada dua sesi keberangkatan dari Berjaya Times Square Hotel menuju Colmar Tropicale, yaitu pada pukul 9.30 pagi dan 2.30 siang. Sedangkan mobil yang membawa anda kembali ke Berjaya Times Square Hotel, Kuala Lumpur berangkat setiap harinya dari Colmar Tropicale pada pukul 12.30 siang dan 4.30 sore. Anda jangan sampai terlambat mendatangi mobil jemputan pada jam-jam tersebut jika tak bermaksud menginap (atau menginap lagi) di Colmar Tropicale. Sedangkan untuk mengenakan kimono atau menyaksikan tea ceremony di Japanese Village, bermain golf, berkuda dan lain-lain dikenakan biaya lain dan lucunya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut akan lebih murah jika membeli tiketnya di KL daripada di Bukit Tinggi, Pahang. 


Ada angsa putih dan hitam menanti anda
di bawah jembatan di Colmar Tropicale



Jembatan tersebut dan gerbang untuk
memasuki Colmar Tropicale
Lampion-lampion tersebut adalah
dekorasi menjelang Chinese New Year



                      Japanese Village - above picture is the courtesy of Colmar Tropicale



image is the courtesy of Rosie Soemardi, Colmar Tropicale 
Rosie Soemardi

Raden Saleh, the Pioneer of Indonesian Painters


Photo Raden Saleh tahun 1872





Raden Saleh lahir di Indonesia (atau dulu disebut Hindia Belanda). Ia adalah seorang aristokrat Jawa yang menjadi salah seorang pelukis besar di Eropa di abad ke 19. Bakat melukis telah menonjol sejak ia bersekolah di Volks School (Sekolah Rakyat). Ketika ia beranjak dewasa, Prof. Caspar Reinwardt, sebagai pendiri kebun raya Bogor dan juga Direktur Pertanian, Kesenian dan Ilmu Pengetahuan untuk pulau Jawa dan sekitarnya, menaruh perhatian padanya dan menariknya untuk ikatan dinas di Departemennya. Pada saat itu di instansi tersebut juga ada seorang pelukis Belgia bernama A. A. J. Payen, yang juga mantan mahaguru Akademi Seni Rupa di Doornik, Belanda. Payen kemudian tertarik untuk mengajari Raden Saleh teknik-teknik melukis dan seni lukis Barat. Selanjutnya Payen mengusulkan agar Raden Saleh dapat memperdalam seni lukis di Belanda dan hal ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada waktu itu, G. van der Capellen, yang memerintah dalam tahun 1819 - 1826. 

Bakat melukis Raden Saleh berkembang pesat di Belanda dan pelukis-pelukis muda lainnya ingin mengalahkan kepandaian melukisnya. Mereka pernah menunjukkannya dengan melukis bunga yang begitu sangat mirip dengan aslinya dan tampak hidup hingga kumbang dan kupu-kupu mendatangi lukisan tersebut, dan menganggap bahwa Raden Saleh tak dapat menyaingi kemampuan mereka tersebut. Namun mereka sendiri akhirnya yang sangat terkecoh dengan lukisan Raden Saleh yang menggambarkan seorang mayat yang berlumuran darah. Saat itu selama berhari-hari Raden Saleh tak menampakkan diri sehingga mereka mencaritahu keberadaannya sampai ke tempat tinggalnya. Ketika melihat lukisan tersebut di tempat tinggalnya, mereka sama sekali tak mengira bahwa itu adalah sebuah lukisan hingga mereka berteriak-teriak ketakutan. 

Di Belanda, Raden Saleh memperdalam keahlian melukis potret pada Cornelis Kruseman dan melukis pemandangan pada Andries Schelfhout, karena karya-karya mereka mendapatkan apresiasi yang sangat besar di Belanda. Kruseman adalah pelukis untuk keluarga kerajaan Belanda. Ketika kesempatan datang bagi Raden Saleh untuk mengadakan pameran lukisan di Den Haag dan Amsterdam, masyarakat Belanda tertegun dan tak menyangka bahwa seorang pelukis berdarah Indonesia dapat melukis sesuai dengan standar para pelukis yang sangat terpandang di Eropa. Sebagai seorang pelukis, Raden Saleh juga mengagumi karya-karya pelukis lain misalnya pelukis legendaris Perancis bernama Ferdinand Delacroix. Ia kemudian juga semakin menghayati keahlian melukis binatang. Selama berada di Belanda, Raden Saleh menjadi pelukis untuk keluarga kerajaan dan para pejabat tinggi Belanda.

Raden Saleh berada di Eropa selama belasan tahun. Ia bahkan juga mempelajari ilmu pasti, ilmu ukur tanah dan pesawat di Belanda. Tak hanya di Belanda, ia juga pernah tinggal di Perancis, Jerman (menjadi tamu kehormatan Kerajaan Jerman), Aljazair, Austria, Italia. Sepulangnya ke Hindia Belanda dalam tahun 1844, ia menjadi konservator untuk lembaga koleksi benda-benda seni, di samping tetap melukis.  



Penangkapan Diponegoro karya tahun 1857




Dalam lukisannya mengenai penyerahan perlawanan Pangeran Diponegoro berjudul "Penangkapan Diponegoro", jika diperhatikan dengan seksama, Raden Saleh melukis orang-orang Belanda dalam bentuk yang sangat menggelikan dan tidak proporsional sehingga tampak seperti "badut-badut" misalnya berkepala besar, dan memperlihatkan sikap Jenderal de Kock yang menaruh hormat dan segan pada Pangeran Diponegoro. Melalui lukisan tersebut dapat disimpulkan bahwa Raden Saleh secara tersamarkan tetap membela Indonesia, walau sebagian besar hidupnya dikelilingi para petinggi Belanda bahkan mendapatkan kesempatan belajar di Eropa dan menjadi pelukis besar di sana, penghargaan yang berderet-deret dan harta yang sangat berlimpah-limpah dari mereka. Bahkan istri pertamanya juga adalah seorang Belanda yang sangat kaya raya. Namun mereka kemudian bercerai dan Raden Saleh menikahi wanita sesama aristokrat Jawa. 

Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang terkenal sangat kejam dalam abad itu seperti J. van den Bosch maupun Daendels sangat mengagumi lukisan karya Raden Saleh. Kini lukisan karya Raden Saleh juga dimiliki antara lain oleh Ratu Elizabeth II dari Inggris. Masyarakat dunia juga dapat menyaksikan lukisan karyanya antara lain di Museum Louvre, Paris dan Rijk Museum di Amsterdam. Sebagai pelukis untuk keluarga kerajaan dan pejabat tinggi Belanda, karya-karya Raden Saleh banyak bertebaran di Belanda. 



Rumah milik Raden Saleh yang ditempatinya dalam
tahun 1875 - 1885
Kini menjadi Rumah Sakit PGI Cikini di Jakarta




Rumah Sakit PGI Cikini di Jakarta dahulu merupakan rumah milik Raden Saleh. Sedangkan Taman Ismail Marzuki dahulu merupakan sebagian dari halaman rumahnya yang luar biasa luas dan ia sumbangkan untuk menjadi kebun binatang di zaman pemerintah Hindia Belanda. 

Raden Saleh wafat pada tanggal 23 April 1880 di Bogor dan dimakamkan di Bondongan, Bogor. Penghargaan dari pemerintah Indonesia pada Raden Saleh diberikan dalam tahun 1969 secara anumerta melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Raden Saleh merupakan perintis dalam dunia seni lukis Indonesia dan tercatat sebagai salah satu pelukis besar di dunia yang sangat dihormati di Eropa di abad ke 19. 



source : Wikipedia dan berbagai sumber
image  : Wikipedia
rosie soemardi

Sunday 5 January 2014

Agenda Worldwide : January - February 2014


Check this agenda regularly to see if there are some more additions.


JANUARY 2014 :





   image is the courtesy of cameramoda.it


Fashion
  • 11 - 14 January : Milano Moda Uomo in Milan, Italy  (source : cameramoda.it )
  • 13 - 16 January : Hong Kong Fashion Week at Hong Kong Convention and Exhibition Centre  (source : Hong Kong Fashion Week)
  • 15 - 19 January : Mode a Paris - Men's Fashion  (source : Mode a Paris)
  • 19 - 24 January : Mode a Paris - Haute Couture  (source : Mode a Paris)


The Color Run 5K Jakarta




FEBRUARY 2014 :



                                                  image is the courtesy of Indonesia Fashion Week


Fashion
  • 14 - 18 February : London Fashion Week  (source : London Fashion Week)
  • 19 - 24 February : Milano Moda Donna in Milan, Italy   (source : cameramoda.it)
  • 20 - 23 February : Indonesia Fashion Week at Jakarta Convention Center (source : Indonesia Fashion Week) 
  • 25 February - 5 March : Mode a Paris - Ready to Wear  (source : Mode a Paris)


Carnivals
  • 22 February - 4 March : Venice Carnival in Venice, Italy   (source : Venice Carnival)
  • 28 February - 4 March : Rio Carnival in Rio de Janeiro, Brazil   (source : Rio Carnival)



Jakarta International Java Jazz Festival



                                                                image is the courtesy of JJF



  • 28 February - 2 March : Jakarta International Java Jazz Festival (JJF 2014) at JIExpo Kemayoran, Jakarta  (source : Java Jazz Festival 2014)




rosie soemardi

Wednesday 1 January 2014

Selamat Tahun Baru




Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014. 

Semoga tahun 2014 memberikan sungguh-sungguh kebahagiaan sejati, kemenangan dan kemakmuran kepada seluruh rakyat.


Kemerdekaan ini diraih dengan mengorbankan harta benda, penderitaan maha dahsyat dan nyawa yang tak terhitung besarnya selama berabad-abad. Maka kemerdekaan dan kemakmuran itu adalah milik seluruh rakyat. Ketika kekuasaan itu ada padamu, janganlah sekali-kali menyengsarakan rakyat. Karena pertanggung-jawaban itu akan mengikutimu terus hingga pada kehidupanmu setelah kematian.