- Raffles' The History of Java
- The Book of Bottega Veneta
- Essential Books in Fashion Industry
- The September Issue (2012) of VOGUE USA
- Baguette, the Famous Fendi Bag
Raffles' The History of Java
Raffles tahun 1817 above image is from Wikipedia |
Dalam waktu hanya empat tahun, Raffles mempelajari kondisi bangsa Indonesia pada saat itu setelah mengalami penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia digambarkan olehnya sebagai bangsa yang kurang menyukai kegiatan untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Tentu pandangan ini sesungguhnya tidak benar. Pendapat ini seakan-akan meremehkan kemampuan berpikir bangsa Indonesia. Apalagi pada saat itu bangsa Indonesia dalam kondisi sebagai bangsa terjajah. Bangsa yang terjajah tentu saja dicabut hak-haknya untuk menguasai ilmu pengetahuan karena ditakutkan mereka akan memberontak melawan penjajah. Juga pada waktu itu Belanda menanamkan pemikiran bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bodoh yang tak suka mempelajari pengetahuan, bangsa yang malas. Lalu, bagaimana ketika zaman diputar balik kembali ke zaman Majapahit dimana bangsa Indonesia (Jawa) dapat mengarungi samudra luas dan menyatukan berbagai pulau-pulau yang terletak sangat berjauhan satu sama lain menjadi satu wilayah yang sangat luas (bahkan lebih luas daripada wilayah Indonesia saat ini) di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit ? Jika tak memiliki kemampuan pengetahuan yang tinggi tentu tak mungkin dapat seperti itu, termasuk juga kemampuan teknologi dalam membangun kanal-kanal airnya yang masih dapat disaksikan peninggalannya hingga kini. Belum lagi kemampuan leluhur bangsa Indonesia dalam membuat candi-candi yang sangat indah dengan ukuran yang sangat akurat. Lihatlah candi Borobudur. Bangsa yang bodoh atau malas tak akan pernah mampu menciptakan bangunan seperti candi Borobudur. Bangsa Indonesia bukan bangsa budak. Kalaupun ada kesalahan leluhur bangsa Indonesia pada zaman dahulu, yakni mereka tidak menciptakan alat-alat pertahanan seperti mesiu, meriam, peluru dan semacamnya sehingga akibatnya dapat ditaklukkan oleh penjajah, selain juga dilempari politik adu domba. Tentu keadaan bangsa Indonesia yang ditulis oleh Raffles di dalam bukunya itu merupakan pandangannya dalam abad itu dimana saat itu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terjajah, yang dicabut segala hak-haknya untuk belajar, terutama setelah mengalami penindasan kolonialisme Belanda yang sangat luar biasa kejam sebelum bangsa Inggris datang. Mereka telah dibentuk menjadi bangsa yang bodoh, tidak berkemampuan dan sebagainya oleh Belanda waktu itu. Perlu diketahui juga bahwa oleh Belanda bangsa Indonesia ditempatkan sebagai bangsa yang berada pada lapisan masyarakat terbawah setelah bangsa Eropa dan bangsa-bangsa asing lainnya yang tinggal di Indonesia. Dengan demikian bangsa Indonesia lama kelamaan memiliki mental rendah diri, merasa tak berharga dan selanjutnya secara alami mengalami kehancuran mental yang menahun. Maka penjajahan dapat berlangsung selama ratusan tahun dengan sangat sukses.
Kembali lagi mengenai Raffles, kemampuan Raffles dalam menganalisa dan menulis menunjukkan tingkat intelektualnya yang tinggi dan juga tampak sebagai seorang yang sangat menghormati sejarah dan kebudayaan Indonesia. Sayang sekali Raffles hanya empat tahun di Indonesia dan selanjutnya Indonesia jatuh kembali ke tangan penjajahan Belanda yang sangat luar biasa kejam. Berbeda dengan Malaysia dan Singapura yang berada dalam penjajahan Inggris.
Kembali lagi mengenai Raffles, kemampuan Raffles dalam menganalisa dan menulis menunjukkan tingkat intelektualnya yang tinggi dan juga tampak sebagai seorang yang sangat menghormati sejarah dan kebudayaan Indonesia. Sayang sekali Raffles hanya empat tahun di Indonesia dan selanjutnya Indonesia jatuh kembali ke tangan penjajahan Belanda yang sangat luar biasa kejam. Berbeda dengan Malaysia dan Singapura yang berada dalam penjajahan Inggris.
Buku ini sangat tebal. Volume pertama terdiri atas 479 halaman (belum termasuk lembar introduction), sedangkan yang ke dua terdiri atas 288 halaman (belum termasuk lembar appendix yang juga hampir setebal halaman tadi). Buku-buku tersebut berukuran 23 cm x 28,5 cm dan dicetak dalam bentuk hard cover. Dilengkapi gambar-gambar yang dipilihkan Raffles untuk ditampilkan dalam bukunya tersebut, juga dilengkapi peta, data-data yang sangat terperinci dan kamus bahasa. Buku yang sangat menarik dan siapapun pasti akan sangat senang memilikinya sebagai koleksi. Juga sangat cocok dimiliki oleh siapapun yang senang menganalisa sesuatu ataupun mempelajari sejarah.
Buku "The History of Java" ini kiranya "memanggil" para intelektual Indonesia yang tersebar di segala penjuru tanah air untuk juga menulis dan menghasilkan buku-buku bermutu tinggi seperti ini sebagai karya-karya prestisius anak bangsa. Catatan sejarah ini memang sangat bermutu tinggi, tak lekang akan waktu dan patut dicontoh.
Berikut ini beberapa cuplikan dari buku tersebut :
Rosie Soemardi
image is the courtesy of Rosie Soemardi
Berikut ini beberapa cuplikan dari buku tersebut :
Rosie Soemardi
image is the courtesy of Rosie Soemardi
The Book of Bottega Veneta
Bottega Veneta, rumah mode asal Italia yang sangat terkenal akan produk fashionnya yang berupa anyaman dari kulit, baru saja mengeluarkan buku pertamanya dalam bulan Oktober 2012 ini melalui penerbit Rizzoli. Buku ini merangkum perjalanan rumah mode itu sejak 1966 hingga kini, dan menggambarkan keahlian Bottega Veneta dalam menghasilkan barang-barang berkualitas tinggi terbuat dari kulit. Sebagaimana yang kita ketahui, negara Italia sendiri juga sangat terkenal akan produk bahan kulitnya yang berkualitas tinggi. Ini adalah sebuah kisah mengenai craftmanship dan artisans dari Veneto, Italia.
Bottega Veneta book dalam kemasan mewah dari kulit |
Pembuatan buku yang ditulis dalam 4 bahasa yakni Italia, Inggris, Perancis dan Jerman ini, melibatkan banyak nama terkenal di dunia fashion, termasuk sang designer rumah mode itu sendiri yang telah berkarya di Bottega Veneta sejak 2001 hingga kini, Thomas Maier. Buku dengan tebal lebih dari 300 halaman ini, membagi topik pembahasannya dalam beberapa chapter yaitu : the bag, small leather goods, luggage, shoes, women's ready to wear, jewelry, men's ready to wear, furniture, home accessories, the watch, scent. Ya, selain fashion, Bottega Veneta juga membuat produk untuk home & living.
Buku ini dapat diperoleh di toko buku eksklusif. Sedangkan untuk mendapatkan edisi mewahnya yang dikemas dengan kulit Bottega Veneta, hanya tersedia di boutique resmi Bottega Veneta.
Bottega Veneta Living |
Awal mula Bottega Veneta di Italia |
image from Bottega Veneta
Essential Books in Fashion Industry
Bagi anda yang akan memasuki ataupun sudah menggeluti dunia fashion, tentunya membutuhkan buku-buku penunjang untuk menambah wawasan anda di industri fashion. Beberapa buku ini dapat dijadikan acuan. Selain memiliki penampilan yang sangat menarik, karena dipenuhi gambar-gambar besar dengan kualitas prima di atas kertas tebal bermutu, juga memberikan informasi yang lengkap, padat dan sangat detil pada pembacanya. Buku-buku ini meskipun bukan buku baru - masing-masing pertama kali diterbitkan di tahun 2008 dan 2010 - namun tetap dapat menjadi buku pegangan yang sangat diandalkan sampai kini.
Fashion & Textiles, The Essential Careers Guide
Penulis : Carol Brown
Penerbit : Laurence King Publishing Ltd
Tahun : 2010
Website : www.laurenceking.com
Halaman : 256 halaman
Ukuran : 250 x 175 mm
Gambar : 150 gambar
Kertas : Paperback
Barcode : ISBN 978-1-85669-617-3
Buku ini mengulas berbagai macam pekerjaan yang ada di dalam industri fashion, misalnya buyer, fashion merchandiser, fashion marketing manager, visual merchandiser, retail manager, fashion stylist, fashion editor, fashion show producer, fashion journalist, fashion photographer, designer, pattern cutter, garment technologist, model, dan masih begitu banyak lagi profesi lainnya diterangkan dengan sangat lengkap di dalam buku ini. Penulis membagi jenis pekerjaan di dunia fashion ke dalam 5 kategori yaitu Creative Opportunities, Technical Opportunities, Business & Management Opportunities, Media Opportunities, dan Alternative Career Options. Jika anda berminat menjadi tenaga pengajar di bidang fashion atau ingin mendirikan bisnis sendiri, segala gambarannya ada di sini. Selain itu, pembaca juga diberikan pengetahuan untuk mempersiapkan portfolio, CV dan surat lamaran yang baik, atau pun menghadapi berbagai pertanyaan yang akan muncul dalam sebuah wawancara, dan sebagainya. Event-event besar seputar fashion beserta daftar alamat yang harus dihubungi juga diberikan di buku ini, misalnya jika anda berkeinginan menghadiri Pure di London, London Fashion Week, Milan Fashion Week, New York Fashion Week dan sebagainya. Tak berlebihan jika mengatakan buku ini adalah sebuah buku sakti, karena semua hal yang harus kita ketahui di dalam industri fashion ada di dalam buku ini. Terangkum dalam 256 halaman, dilengkapi dengan gambar-gambar yang sangat indah dan sempurna. Carol Brown, sang penulis pun adalah seorang Principal Lecturer dalam bidang Fashion di Universitas Lincoln di Inggris.
Beberapa gambar yang ada di buku Fashion & Textile, The Essential Careers Guide :
Buku yang ke dua :
Visual Merchandising, Window and in-store displays for retail
Penulis : Tony Morgan
Penerbit : Laurence King Publishing Ltd
Tahun : 2008
Website : www.laurenceking.com
Halaman : 208 halaman
Ukuran : 280 x 216 mm
Gambar : 280 gambar
Kertas : Paperback
Barcode : ISBN 978-1-85669-539-8
Buku ini menjelaskan secara lengkap peran dari seorang visual merchandiser dalam menata etalase dan isi toko sehingga menarik perhatian siapa pun yang melihatnya. Dilengkapi dengan gambar-gambar yang sangat menawan dalam ukuran besar, buku ini memberikan pengetahuan yang sangat berharga dan mendalam pada pembaca bagaimana melakukan Visual Merchandising yang sempurna. Tony Morgan mengajarkan Visual Merchandising di London College of Fashion dan juga menempati posisi sebagai Head of the VM department di Fashion Retail Academy di London. Sebelumnya ia bekerja untuk Selfridges selama 18 tahun sebagai Visual Merchandising Manager. Kini ia menjalankan usaha pribadi di bidang konsultasi mengenai creative retail.
Sepintas isi buku Visual Merchandising, Window and in-store displays for retail tersebut :
(Rosie Soemardi)
The September Issue (2012) of VOGUE USA
September Issue merupakan edisi yang sangat penting bagi majalah fashion seperti Vogue. Walau dikatakan September, namun edisi ini terbit di bulan Agustus yang merupakan akhir dari musim panas sebelum memasuki musim gugur. Setelah pernah membuat gebrakan di tahun 2007 untuk edisi bulan Septembernya, tahun ini Vogue USA kembali membuat kehebohan untuk edisi bulan September 2012 nya. Untuk edisi kali ini, 658 lembar halamannya terdiri atas iklan, sehingga langsung memecahkan rekor. Beratnya pun luar biasa untuk ukuran sebuah majalah, yakni 4,5 pounds atau sekitar 2 kilogram. Tentu bobot ini menjadikannya sebagai majalah yang tak bisa dibawa-bawa untuk dibaca sambil bepergian.
Berita yang didapat dari HuffPost Style, majalah seberat ini telah membuat para pengantar pos menderita. Lengan-lengan mereka menjadi bengkak. Selain itu, majalah dengan bobot demikian tak dapat dimasukkan ke dalam kotak pos para pelanggan yang tersedia di lantai bawah gedung apartemen mereka, jika ukuran kotak pos berukuran kecil. Sehingga tentu tak mudah bagi para pengantar pos tersebut jika harus naik turun gedung apartemen untuk menyerahkan majalah tersebut. Dilaporkan, terdapat lebih dari satu juta pelanggan Vogue di Amerika Serikat.
Edisi istimewa ini menampilkan Lady Gaga sebagai cover nya. Di bawah ini sekilas gambar-gambar yang terdapat di dalam Vogue USA edisi bulan September 2012 yang sangat menghebohkan itu. (Rosie Soemardi)
Baguette, the Famous Fendi Bag
Baguette. Ini bukanlah makanan, namun nama sebuah tas yang dikeluarkan oleh rumah mode FENDI. Sejak diperkenalkan di tahun 1997 oleh Silvia Venturini Fendi, reputasi Baguette melejit dengan kecepatan sangat kencang seperti roket. Sebuah tas mungil dan ringan dengan desain yang sangat keren, stylish, sangat menyenangkan untuk dibawa kemana pun. Ukurannya yang mungil diperumpamakan sebagai roti Perancis bernama baguette yang ringan. Karena ukurannya yang mungil tersebut, tas Baguette lebih banyak dibawa untuk menghadiri pesta. Sejauh ini FENDI telah membuat tas ini dalam 1000 macam versi. Desainnya yang unik dan indah menjadikannya seperti sebuah karya seni, a masterpeice. Walau mungil, harganya tak sekecil ukurannya.
Tahun 2012 - 15 tahun sejak dikeluarkannya Baguette - menjadi tahun pilihan bagi rumah mode FENDI untuk meluncurkan sebuah buku berjudul BAGUETTE. Sebuah buku dalam kemasan mewah berwarna coklat, yang menceritakan sejarah tas tersebut melalui gambar. Buku berukuran tebal dengan hardcover tersebut dapat diperoleh di butik FENDI ataupun di beberapa toko buku yang terpilih.
Lihatlah berbagai versi tas Baguette di bawah ini :
Baguette Specchietti P/E 1999 Limited Re-Edition 2012 Fall - Winter 1999 Fall - winter 2000 |