Anda sangat menggemari sepatu Manolo Blahnik, Giuseppe Zanotti, Stuart Weitzman atau Christian Louboutin ? Namun apakah anda sudah memiliki sepatu NiLuh Djelantik ? Desainnya sangat fashionable dan nyaman dipakai. Terbukti sepatu buatan asli Bali ini sangat digemari di seluruh dunia, bahkan pelanggannya adalah para celebrities dunia.
|
Noemi 15 mm ballet woven suede
|
|
Oxford 138 mm skinny heel and Agnes 138 mm ankle boot in metallic leopard
|
|
Gisele Bundchen wore Daria 10 mm flats in bronze
(the other fashion items are not from NiLuh Djelantik)
|
|
Brigitte 15 mm ballet flats printed canvas in salmon / olive
|
|
Kate 15 mm ballet in leather with woven print effect
in pastel Aqua and Baby Pink color
|
|
Evita without strap 80 mm wedges
|
|
Gita 138 mm skinny heel in ivory & silver woven
|
Ni Luh Djelantik adalah seorang wanita Bali yang mempunyai cita-cita besar. Awal mula terjun ke dunia fashion adalah ketika ia menjadi Marketing Director untuk perusahaan fashion milik Paul Ropp, seorang pengusaha fashion dari Amerika Serikat yang membuka usaha di Bali. Setelah keluar dari perusahaan itu, ia membuka usaha sepatu bernama Nilou yang merupakan lafal orang Barat untuk panggilan namanya "Ni Luh". Koleksi pertama Nilou ini ternyata langsung meraih kesuksesan besar di Perancis hingga ia mendapat pesanan 4000 pasang sepatu. Ia juga mendapat kontrak dari jaringan ritel Topshop yang berpusat di Inggris. Produk sepatu Nilou makin terkenal seantero dunia dan ia membuatkan sepatu untuk para desainer seperti Nicola Finetti, Tristan Blair, dan sebagainya. Beberapa celebrities dunia yang memakai sepatu Nilou antara lain Uma Thurman, Gisele Bundchen dan Tara Reid. Sepatu Nilou yang asli buatan Bali ini pada saat itu telah dipajang di ratusan etalase seluruh dunia di 20 negara. Ciri sepatu buatannya adalah memakai bahan kulit asli dan dikombinasikan dengan canvas, karung goni, kuningan, manik-manik, maupun kayu.
|
Agra 35 mm, wedges pony skin with leopard print
|
|
Selina 45 mm wedges in sunny yellow
|
|
Luca 35 mm wedges in purple leather with
snake print effect
|
|
Fabiana 35 mm wedges with brass stud in red
|
Pada tahun 2007 terjadi peristiwa yang tak menyenangkan bagi usaha sepatu Nilou miliknya. Nama Nilou yang terlanjur mendunia kemudian dipatenkan oleh pihak lain ketika Ni Luh tetap menolak diajak bekerjasama untuk memindahkan pabrik sepatunya ke China dan membuat produk secara masal di sana. Ia menolak pabriknya dipindahkan ke China, karena tak mau menutup mata pencaharian para pekerjanya di Bali. Dan bagaimanapun dari awalnya saja, brand Nilou dibuat di Bali, Indonesia, bukan di negara lain. Setelah brand Nilou dipatenkan oleh pihak lain, Ni Luh tak lagi menggunakan nama itu untuk produk sepatunya, namun menggunakan brand baru yang segera dipatenkan olehnya yaitu "NiLuh Djelantik" - nama lengkapnya - sejak 2008. Nama boleh berbeda, namun kreativitas tak pernah berhenti mengalir. Karena pencipta sejati sepatu Nilou - brand yang kini tak dipakainya lagi - sesungguhya memang adalah seorang wanita bernama Ni Luh Djelantik yang bermukim di Bali.
source : indonesiaproud
image is the courtesy of NiLuh Djelantik
Rosie Soemardi