Translate

Saturday, 8 February 2014

Sporty Look from Tod's - Women



Setelah Derek Lam meninggalkan Tod's, maka posisi Creative Director jatuh ke tangan Alessandra Facchinetti sejak 2013. Facchinetti yang sebelumnya pernah menjadi "puteri mahkota" beberapa kali di dua rumah mode raksasa namun hanya dalam periode singkat, yakni di Gucci menggantikan langsung Tom Ford dalam tahun 2004, kemudian di Valentino menggantikan langsung sang desainer legendaris, Valentino Garavani, kini akhirnya kembali ke sebuah rumah mode ternama Italia setelah sebelumnya menangani Uniqueness, label busana yang dapat dipesan melalui online segera setelah peragaan busana. 

Ciri busana Tod's adalah sportif dan untuk dikenakan sehari-hari. Ternyata rancangan Facchinetti tak mengecewakan dalam menerjemahkan konsep itu. Alas kaki maupun tas yang dikeluarkan dalam koleksi ini juga terlihat keren. Berikut ini beberapa desain Alessandra Facchinetti untuk rumah mode Tod's untuk Spring/Summer 2014 :

























image is from style.com 
Rosie Soemardi

Friday, 31 January 2014

Selamat Hari Raya Imlek



          image is the courtesy of Rosie Soemardi                                                                                                           


Mengucapkan Selamat Hari Raya Imlek - Tahun Kuda Kayu 2565. 

Sebagaimana persahabatan yang telah terjalin antara para leluhur dari Nusantara dan negeri Tiongkok sejak Majapahit, maka kiranya bersama-sama selalu bersatu membangun dan berkarya untuk kemajuan dan kemakmuran negara dan bangsa di tanah Nusantara.

Kiranya kemakmuran menjadi milik seluruh bangsa ini.




bersatu mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Nusantara - bersatu mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Nusantara - bersatu mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Nusantara - bersatu mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Nusantara - bersatu mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Nusantara - bersatu mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Nusantara - bersatu mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Nusantara

Tuesday, 28 January 2014

Undercover (Menyamar)



                                        image is the courtesy of Louis Vuitton


Apakah anda pernah menyamar ? Meninggalkan kehidupan di lingkungan elite dimana anda telah sangat terbiasa dan yang telah anda tinggali selama berpuluh-puluh tahun, dan pergi ke sebuah daerah atau negara lain dimana tak ada satupun yang mengenal anda sama sekali dan membaur menjadi rakyat kebanyakan, ikut naik turun bis dan menyeberang jembatan, merasakan terpaan angin kencang, kehujanan dan kepanasan. Bahkan jika anda ke negara dimana sebagian besar pekerja rumah tangganya berasal dari negara anda, bisa-bisa anda juga ikut disangka sebagai salah seorang pembantu. Karena di zaman sekarang, seorang pembantu rumah tangga terkadang juga tak tampak sebagai pembantu, sehingga mungkin anda akan disangka sebagai salah satu pembantu yang sudah mendapat penampilan make over. Tak sedikit orang yang pernah mengalami hal demikian ketika berada di negara tersebut, yakni disangka sebagai pembantu rumah tangga.

Siddharta Gautama pernah keluar meninggalkan kehidupan nyaman di istananya dan sangat terkejut menyaksikan kehidupan rakyat di luar istana, Presiden Soekarno juga dalam beberapa kesempatan pernah menyamar di antara rakyatnya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX pun demikian ketika masa revolusi. Juga pernah dalam suatu acara TV, Oprah Winfrey mengetengahkan beberapa orang yang menyamar menjadi orang-orang lapisan bawah misalnya sebagai tukang sampah, buruh pabrik, dan sebagainya, padahal sesungguhnya mereka adalah para pimpinan puncak di perusahaan tersebut. Mereka yang menyamar tak terlihat terampil dalam pekerjaan baru tersebut karena dalam kehidupan yang sebenarnya mereka lebih banyak bekerja menggunakan pemikiran daripada tenaga, dan oleh sebabnya ada kalanya mereka dikata-katai lamban, bodoh dan sebagainya. Juga pernah dalam suatu program di TV asing dimana beberapa orang diminta untuk saling bertukar tempat dalam kehidupan mereka selama beberapa minggu. Yang berasal dari kalangan sangat berkecukupan bertukar kehidupan dengan mereka yang berasal dari lapisan bawah. Pada intinya, mereka yang berasal dari lapisan bawah langsung menyukai kehidupan mereka yang baru walaupun mereka masih harus banyak belajar mengenai etiket, namun sebaliknya yang berasal dari kalangan sangat berkecukupan merasa sangat tersiksa setelah ditukar kehidupannya, seakan-akan dunia terbalik dan mereka betul-betul tampak seperti orang-orang linglung. 

Salah seorang Gubernur di sebuah provinsi di Indonesia sangat dikenal dengan kegemarannya berada di antara masyarakat lapisan bawah, dan memiliki kepribadian yang rendah hati dan simpatik. Ia pernah mengungkapkan bahwa di masa kanak-kanaknya ia pernah tinggal di dekat bantaran kali sehingga mengetahui bagaimana rasanya orang-orang yang terkena banjir. Ketika berada di jalan raya, ia tak mau menggunakan fasilitas voor rider karena ingin bersama-sama dengan masyarakat kebanyakan merasakan bagaimana rasanya terjebak dalam kemacetan dan karenanya dapat lebih mudah menemukan solusi untuk kemacetan tersebut. Tak jarang para pengemudi lain bahkan tak mengetahui bahwa ia ikut berada di samping mereka terjebak dalam kemacetan. Seorang yang memberikan contoh sebagai sebuah pribadi yang tulus, mau mengabdi untuk rakyat sehingga jabatan tinggi dan harta tak membuatnya menjadi lupa diri. Ia juga berpenampilan sederhana, tak gemar memakai brand ternama. Bahkan sering tampil dalam kemeja putih berpotongan sederhana. Namun merupakan sebuah pribadi yang membuat kita menghormatinya dari lubuk hati yang terdalam. 

Sebagai contoh lain. Di Bandar Sunway, terjadi sepak terjang seorang istri anggota DPRD Tingkat I yang sangat gemar menindas dan memperlakukan orang lain layaknya sebagai budak belian, dan dirinya tak pernah terpuaskan sama sekali. Hanya untuk bangun tidur saja, pembantunya mendapat tugas untuk membangunkan mereka setiap pagi ataupun siang, dan ia memeras tenaga pembantunya selama 24 jam sehari. Pembantunyapun tak pernah mengetahui sedikitpun seperti apa negara yang ditinggalinya itu, karena hanya terkurung di dalam rumah mereka selama bertahun-tahun tanpa diberikan passportnya. Dengan harta yang berlimpah-limpah mereka dapat membeli beberapa Mercedes dan juga Ferrari di negara itu, namun ia tega memberikan sisa-sisa makanan dari piring makan tamunya kepada orang-orang yang dianggapnya lebih rendah. Kata-kata sangat luar biasa kasar, teriakan, makian dan hinaan tak pernah berhenti keluar dari mulutnya kepada orang-orang yang dianggapnya lebih rendah darinya, dan terus menyombongkan posisi suaminya sebagai wakil rakyat. Jikapun ia meminta orang lain menjemputnya, maka pintu mobil yang menjemputnya harus berada tepat di hadapan hidungnya, dengan hitungan yang pas dengan langkah kakinya ketika ia mulai melangkah keluar dari tempat yang dikunjunginya. Jika dirasanya jarak mobil kurang 1 centimeter atau ia menunggu 1 detik, maka ia mengamuk membabi-buta. Sangat luar biasa mengerikan, tak ada bedanya dengan melihat iblis dari neraka. Ia sangat senang merendahkan orang lain, seakan-akan orang lain tak berharga sama sekali. Karena tak pernah puas, ia tak dapat melihat perbuatan baik orang lain kepadanya. Yang dicari olehnya adalah kesalahan orang lain, walaupun tak ada kesalahan orang itu. Hal ini sangat mengerikan, terlebih-lebih ketika mengetahui bahwa awal mulanya mereka berasal dari rakyat kalangan bawah, namun setelah mendapat harta dan jabatan membuat mereka menjadi sangat luar biasa sombong, pongah, takabur, gila hormat dan senang menindas. Jabatan digunakan sebagai tuntutan pada orang lain untuk menyembah-nyembah dan melayani mereka, bukan sebaliknya dipakai untuk melayani rakyat. Ia selalu memamerkan bahwa uang mereka tak laku di Indonesia karena semua orang ingin memberikan "service" pada mereka dan bahwa mereka adalah orang "penting". Datang ke rumah ibadatpun sengaja terlambat, namun ingin disediakan tempat duduk paling depan dan kalau perlu menyuruh orang lain pindah tempat duduk, karena mereka adalah orang "penting". Demikian pula negara Indonesia hanya dipandangnya sebagai negara untuk mencari kekayaan saja. Sikap simpatik hanya diberikan pada orang-orang yang dianggap menguntungkan "posisi" mereka saja. Tak terbayangkan, dahulu bangsa Indonesia menumbangkan Orde Baru untuk memiliki keadaan bangsa yang lebih baik, dan setelah memasuki era Reformasi, muncul orang seperti ini. Walau ia senang berpenampilan mewah dengan berbagai brand ternama maupun semprotan perfume termahal dan paling wangi sekalipun, semua tak ada artinya sama sekali. Ia adalah The Satan Wears BCBGMAXAZRIA.

Walau sangat mengerikan menjumpai hal seperti itu, namun mungkin dapat menjadi masukan bagi kita seperti apa sajakah orang-orang yang ada di dalam masyarakat. Sehingga jika menduduki posisi tinggi, kita tak dibohongi (dan juga tak meniru perilaku seperti itu). Persis seperti kisah sang gubernur yang ingin mengetahui keadaan masyarakatnya yang sebenarnya dan membaur di dalam masyarakatnya. 





                                                image is the courtesy of Louis Vuitton



Rosie Soemardi

Thursday, 23 January 2014

Driving Experience in Sepang International F1 Circuit



                                         above picture is the courtesy of Sepang International Circuit



Walaupun anda bukan seorang pembalap Formula 1, namun tetap dapat memperoleh pengalaman merasakan menjadi seorang pembalap melalui moment Driving Experience di Sepang International F1 Circuit, tepat pada lintasan yang biasa digunakan oleh Michael Schumacher dalam ajang balap F1. Atau, jika anda ingin melatih ketrampilan mengemudi anda apakah sudah dapat menyamai aksi-aksi James Bond dalam kejar-kejaran mobil, maka di circuit seperti inilah tempatnya, bukan di jalan raya, apalagi di perumahan penduduk. Bersama para pembalap yang sebenarnya, anda dapat ikut berlatih di F1 circuit.  
  
Lokasi Sepang International Circuit (SIC) sangat dekat dengan Kuala Lumpur International Airport (KLIA), dan berjarak 85 km atau sekitar 30 menit dari Kuala Lumpur. Lintasan di SIC memiliki panjang 5, 543 km, terdiri atas 15 belokan dan 8 jalan yang lurus dan dapat digunakan untuk memacu kecepatan hingga di atas 300 km/jam. SIC dapat menampung 13.000 penonton dalam setiap pertandingan.

SIC berdiri sejak 9 Maret 1999 terutama diperuntukkan untuk ajang balap F1 dengan rekor masa pembangunannya hanya selama 14 bulan, memiliki arsitektur yang sangat menarik dan dilengkapi fasilitas ultra modern. Setiap menjelang pertandingan F1, iklan-iklan mengenai hal itu memenuhi Kuala Lumpur, bahkan sejak anda menginjakkan kaki di airport.  

Jika anda ingin merasakan Driving Experience di sana, karena bukan seorang pembalap yang sebenarnya, anda tak perlu memakai kostum pembalap. Cukup dengan mengenakan T'Shirt dan pants yang nyaman, juga flat shoes (dapat berupa moccasins). Dapat juga mengenakan sarung tangan. Sedangkan helmet akan disediakan di tempat. Kondisi SIC sendiri sangat panas menyengat kecuali di ruangan yang dialiri air condition.

Aksi yang akan anda rasakan adalah mengendarai mobil dengan atap terbuka dengan kecepatan sangat luar biasa didampingi seorang instruktur yang juga seorang pembalap. Dari helmet terdengar suara angin berdesing-desing sangat bising di telinga anda dan angin sangat kencang menerpa anda, layaknya angin topan. Sang instruktur memberi contoh kepada anda sampai selesai satu lintasan penuh tanpa henti. Selanjutnya giliran anda yang mengemudi dengan tetap didampingi instruktur. Anda juga harus memacu mobil dengan kecepatan sangat kencang namun tetap terkendali persis seperti contoh yang sudah diberikannya, dan harus menyelesaikan satu lintasan penuh tanpa henti sedikitpun. Walau dengan kecepatan sangat kencang sekalipun, anda sebenarnya masih dapat melirik podium tempat penonton dan sekeliling lintasan, namun tentunya harus tetap mengemudi dalam konsentrasi penuh. 

Beberapa hal positif yang didapat dari adu kecepatan di F1 circuit, anda akan memiliki gerak refleks yang baik, melatih konsentrasi secara penuh, tangkas dan berani menantang bahaya (tentunya dalam porsi yang positif) dan tak menjadi pribadi yang penakut. 

Setelah itu mungkin anda sudah siap bersaing dengan James Bond dalam aksi kejar-kejarannya. 


Podium tempat penonton tampak dari Paddock area




Suasana di F1 Circuit - SIC pada suatu Sabtu siang




Kesibukan pada suatu weekend di Paddock area - SIC





Nama-nama juara F1 setiap tahunnya






Special thanks to The Expat KL, Edward Tan from Lotus Cars, Denis Lian


image is the courtesy of Rosie Soemardi, Sepang International Circuit
Rosie Soemardi

Monday, 20 January 2014

Malacca (Melaka)



Melaka (kini sebuah kota tua di Malaysia) dan seluruh Malaysia, dahulu merupakan bagian dari wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit (berdiri dalam abad ke 13 hingga 15) adalah sebuah kerajaan adi kuasa yang sangat kuat di Asia Tenggara, memiliki peradaban yang sangat tinggi dan wilayah kekuasaan yang sangat luas, kaya raya dan sangat disegani dengan pusat kerajaan di Trowulan, Mojokerto (Jawa Timur), Indonesia. Majapahit runtuh karena perang saudara di dalam kerajaan itu sendiri, ditambah lagi dengan kondisi raja terakhir yang terlalu lemah dan tak cepat tanggap dalam menyikapi berbagai persoalan yang sudah sangat serius di dalam lingkungan kerajaan. Menjelang runtuhnya Majapahit, berbagai kerajaan yang berada di bawah kekuasaannya satu persatu mulai melepaskan diri. Salah satunya adalah Melaka. 

Setelah tak ada lagi kerajaan Majapahit, begitu sangat mudahnya Nusantara (atau Indonesia) dijajah oleh bangsa asing, seiiring dengan masuknya mereka mencari tanah jajahan dalam abad ke 16. Sedangkan Melaka sendiri pernah dijajah oleh Portugis, Belanda, Inggris, Jepang, kemudian kembali lagi pada Inggris hingga diberikan kemerdekaan dan akhirnya terbentuk negara Malaysia.

Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming (China) yang sangat legendaris itu, berulang-kali mengunjungi Indonesia dalam abad ke 15, sebanyak tujuh kali. Melaka menjadi tempat persinggahannya sebelum meneruskan perjalanannya ke pulau Jawa, dan sebagainya. Melaka sendiri awalnya didirikan tahun 1403 oleh Parameswara, seorang pangeran yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan, Indonesia.

Kini, apakah yang dapat kita lihat di Melaka? Kota yang sejak tahun 2008 dijadikan salah satu dari World Heritage Site oleh UNESCO. 


Sam Po Kong Temple di Bukit Cina (tampak dari
dalam). Bukit Cina sendiri dikenal sebagai
pemakaman kuno yang arealnya sangat luas
untuk orang-orang Cina.
Di sana banyak terdapat peninggalan dari zaman
Dinasti Ming.


Para wisatawan terlihat di depan
Sam Po Kong Temple



Ini adalah sumur tua Hang Li Po.di sebelah Sam Po Kong Temple
Hang Li Po adalah seorang puteri dari China (Dinasti Ming)
yang dinikahkan dengan Sultan Melaka.
Sumur ini dibuat khusus untuknya dan airnya tak pernah kering.



Sumur Hang Li Po dari kejauhan



Penjelasan mengenai sumur Hang Li Po



Gereja tua St Peter yang didirikan Belanda dalam tahun 1710



Ini adalah landmark kota Melaka,
berupa air mancur Victoria dan Christ Church
Warna merah mendominasi kota Melaka



Stadthuys adalah tempat Gubernur
Belanda dan bawahannya.
Dahulu bangunan ini berwarna putih,
namun kini berwarna merah.


Gallery of Admiral Cheng Ho




Gallery of Admiral Cheng Ho dari kejauhan



Pemandangan Melaka dari atas bukit



Jalanan menuju St Paul's Church, gereja yang
didirikan di atas puncak bukit dalam tahun 1521
oleh Duarte Coelho, seorang Portugis.
Nama St Paul's Church kemudian
diberikan di zaman Belanda
Daerah ini terasa angker




Pemandangan sekitar St Paul's Church dengan patung Franciscus Xaverius



Patung Franciscus Xaverius.
Sehari setelah patung ini berdiri dalam tahun 1952,
secara aneh kehilangan tangan kanannya
karena tertimpa pohon.
Dalam kehidupan nyata demikian pula yang
terjadi pada jenazah Franciscus Xaverius
yang kehilangan tangan kanannya
dalam tahun 1614.



Penjelasan mengenai St Paul's Church
Belakangan dijadikan areal pemakaman di zaman Belanda



Dahulu jenazah Franciscus Xaverius
disemayamkan di sini dalam abad ke 16
sebelum dibawa ke Goa, India



Pemandangan di sekitar St Paul's Church
Yang menarik, di kejauhan tampak tanaman-tanaman yang
dibentuk (pada latar belakang signage ini)
sehingga tampak lebih menawan



Wisatawan mengamati bongkahan nisan-nisan
kuno Belanda di areal St Paul's Church



Puing-puing St Paul's Church




Jika anda menuruni bukit Melaka akan melihat makam kuno ini.
Suasana angker terasa



Pemandangan kota Melaka ketika menuruni bukit Melaka
Tampak dari kejauhan becak khas Melaka (trishaw)
yang dihiasi bunga-bunga (berwarna kuning)




Reruntuhan benteng Portugis, A'Famosa (Porta de Santiago)
Didirikan oleh Alfonso d'Albuquerque dalam tahun 1511



Suasana kota Melaka



Jonker Street adalah kawasan yang dipenuhi oleh
pemukiman dan toko-toko kaum peranakan Chinese



Portuguese Square
Kawasan kaum peranakan Portugis di Melaka



Rumah tua di kawasan pemukiman peranakan Portugis
Rumah ini luar biasa mungil



Penjelasan mengenai rumah tua itu yang dilindungi oleh pemerintah setempat




image is the courtesy of Rosie Soemardi
Rosie Soemardi