Suzy Menkes dan Karl Lagerfeld |
Suzy Menkes, "Luxury Brands and The Promise of Southeast Asia."
Untuk tahun ke lima yang telah berjalan, Luxury Society telah bermitra dengan pertemuan puncak Luxury dari International Herald Tribune yang bergengsi, untuk menyatukan keanggotaan bersama-sama dan membahas isu-isu yang paling mendesak dalam industri luxury yang dipimpin oleh beberapa tokoh paling berpengaruh di industri ini.
Mengapa sudah waktunya untuk fokus pada Asia Tenggara dan para konsumennya ?
Ini memang adalah konferensi internasional Luxury yang pertama di dunia yang menaruh fokus pada Asia Tenggara. Namun sesungguhnya ini adalah kawasan yang seharusnya menjadi sangat penting untuk industri barang mewah. Telah ada fokus yang sangat besar pada Asia - tetapi fokus itu sebelumnya bertumpu pada China dan Jepang.
Dengan adanya kelambatan di China, saya pikir itu sangatlah penting bagi semua industri barang mewah untuk berpikir tentang negara-negara yang siap dan telah menunggu - tempat-tempat seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina - semua negara-negara padat penduduk dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengahnya.
Beberapa negara sudah berada di peta barang mewah, tetapi yang lain telah diabaikan - walaupun di sana ada sejumlah besar klien potensial kelas tinggi. Orang-orang hanya tidak berpikir tentang Asia Tenggara, sehingga mengapa begitu penting bahwa kami di International Herald Tribune kini menaruh fokus pada konferensi Luxury di SEA (South East Asia) ini.
Tampaknya ada konten maskulin yang tinggi tahun ini. Mengapa demikian?
Sulit untuk melebih-lebihkan pentingnya industri pakaian mewah bagi pria dan semua aksesoris pria di seluruh kawasan sekitarnya. Sektor ini tumbuh di dua digit - seringkali lebih cepat daripada produk untuk pasar wanita. Sudah saatnya industri barang mewah memandang fenomena Pan-Asia ini.
Siapa saja nama-nama desainer Asia yang akan anda bawa ke konferensi, di samping nama-nama terkenal seperti Anna Sui dan Phillip Lim ?
Dengan berfokus pada konsumen di kawasan ini, saya pikir itu adalah penting bagi kita untuk berbicara tentang sisi kreatif. Ya tentu saja itu penting sebagai pertumbuhan pasar industri barang mewah tingkat global, tetapi pada Konferensi Luxury di kawasan Asia Tenggara, kita akan melihat dari dekat tentang bakat kreatif yang berasal dari Asia.
Dan berbicara tentang bagaimana Asia bisa menjadi pusat kekuatan kreatif - dan bukan hanya tempat untuk memproduksi busana murah. Ini adalah gagasan bahwa Asia dapat membuat, dan juga mengkonsumsi. Kami akan membawa desainer yang signifikan di Asia Tenggara dan yang mewakili gelombang bakat kreatif. Orang-orang seperti Biyan Wanaatmadja dari Indonesia ingin saya sorot di konferensi ini.
Dan jangan lupa pada desainer Amerika berdarah Asia tentunya, seperti Phillip Lim dan Anna Sui. Saya tak sabar untuk berbicara dengan mereka tentang pandangan mereka mengenai Asia, dan apakah mereka melihat diri mereka sebagai semacam jembatan antara AS dan Asia.
Kota-kota manakah di Asia Tenggara yang lebih matang dalam kesadaran akan barang mewah dan juga infrastrukturnya ?
Ya, saya senang kami menyelenggarakan Konferensi Luxury untuk kawasan Asia Tenggara di Singapura. Itu benar-benar negara penghubung untuk beredarnya barang mewah di kawasan tersebut. Untuk semua orang yang berada di sana - atau jika sebelumnya barang itu belum ada di kawasan itu, maka sekarang akan ada. Tom Ford misalnya, akan membuka toko di Singapura tahun depan, dan saya sangat berharap untuk mendengar Domenico de Sole berbicara tentang hal ini dan rencananya untuk bagian-bagian lain dari Asia Tenggara di konferensi ini.
Tapi saya pergi ke Konferensi Luxury IHT juga untuk belajar, jadi saya tak sabar untuk bertemu dengan sejumlah besar ritel - dari Manila sampai Jakarta, Singapura sampai Saigon - yang berbicara tentang bisnis mereka dan rencana mereka ke depan.
Anda akan terlibat dalam percakapan dengan Michele Norsa, Anna Sui, Gildo Zegna dan Andrew Keith - apakah ada beberapa tema yang ingin anda gali dengan para pembicara ini ?
Nah Gildo Zegna akan membuka konferensi, dan saya tak sabar untuk mendengarnya selama dua hari. Kita sedang melihat seluruh wilayah Asia Tenggara tetapi juga merambah ke China - juga tempat-tempat seperti Singapura dan Indonesia. Saya harap Gildo akan berbicara mengenai peluang kota-kota lain di Cina yang berada di peringkat ke dua dan ke tiga.
Saya sudah merencanakan konferensi tahun ini sebagai rangkaian dari "gelombang" itu dan Gildo juga benar-benar merupakan bagian dari "gelombang" itu yang terlihat pada kekuatan konsumen pria. Betapa pentingnya brand pria di kawasan Asia - dan ini benar-benar mendorong pertumbuhan industri barang mewah.
Dan begitu juga Andrew Keith - ia akan fokus pada e-commerce, dan berbicara tentang bagaimana konsumen pria Asia berperilaku secara online. Anna Sui - ia benar-benar merupakan kisah sukses Amerika / Asia. Saya sangat tertarik untuk berbicara dengannya tentang bagaimana ia membangun bisnisnya dan bagaimana ia mengembangkan bisnis kecantikan Pan Asia yang berkembang sangat pesat.
Saya sangat bersemangat Michele Norsa akan datang ke konferensi dengan James Ferragamo. Saya sangat menantikan untuk mendengar tentang pengalaman mereka di Asia Tenggara, dan mencari tahu bagaimana mereka telah mengembangkan usaha mereka yang bermula sebagai pemasok alas kaki mewah favorit di Jepang sampai menjadi salah satu brand yang paling dikenal di seluruh Asia.
Pembicara tahun ini menggabungkan antara para Direktur Kreatif brand mewah terkemuka dengan beberapa ritel lokal yang paling dikenal di Asia Tenggara, juga para ahli komunikasi dan ahli ekonomi. Nilai apa yang Anda harapkan dari kombinasi ini bagi para peserta ?
Rangkaian Konferensi Luxury IHT selalu memiliki beragam pembicara - mulai dari Creative Director sampai CEO, dari para ahli akademik sampai guru keuangan, dan tahun ini pun demikian. Saya telah menempatkan konferensi ini dengan tujuan untuk benar-benar menempatkan Asia Tenggara tepat di garis terdepan dari pemikiran orang-orang dan membuat mereka bersemangat tentang kawasan ini sama halnya dengan saya !
Dan ya, kami menampilkan bukan saja Creative Director dari brand internasional seperti Anya Hindmarch, Phillip Lim, Sandra Choi dari Jimmy Choo, tetapi juga Creative Director dari brand di Asia. Saya sangat terpesona pada Jiang Qiong Er Shang Xia, yang tentu saja merupakan bagian dari Hermès, dengan gagasan bahwa mereka dapat mengambil tahun-tahun pembelajaran mereka dan menerapkannya untuk menciptakan sebuah brand Asia sejati yang sungguh mewah.
Tahun ini juga melihat fokus yang sangat kuat pada perhiasan. Saya pikir itu sangat penting untuk membicarakan hal ini di kawasan yang memiliki gairah akan perhiasan dan logam mulia. Jadi kami bukan saja memiliki bakat kreatif dari Barat seperti Stephen Webster, tetapi juga bakat kreatif dari Asia seperti Qeelin Dennis Chan.
Dan tentu saja Anda memerlukan fakta dan angka untuk kembali pada semuanya dan memberikan dasar pada semua ini. Jadi saya harap bahwa peserta mendapatkan gambaran yang komprehensif pada kawasan ini, juga melalui konferensi ini akan terbentuk jaringan yang besar.
Sektor apa yang saat ini merupakan kunci untuk perekonomian barang mewah di Asia Tenggara ? Sektor-sektor manakah yang memiliki kesempatan untuk tumbuh ?
Yah saya pikir pakaian pria, perhiasan dan aksesoris yang penting. Konsumen di Asia Tenggara menginginkan sesuatu yang indah dan tahan lama, sesuatu yang dapat mereka wariskan. Itulah sebabnya mengapa kita akan mendapatkan Cartier, Stephen Webster dan Faberge berbicara. Mereka benar-benar mengetahui pandangan dari konsumen dan bagaimana sikap mereka terhadap perhiasan.
Topik-topik penting yang akan dibahas meliputi :
- Dapatkah Asia berkreasi ?
- Pria sebagai penggerak barang mewah di Asia
- Konsumen di Asia Tenggara
- Tradisi, craftmanship dan keahlian
- Barang mewah yang bertanggung jawab pada sosial
- Gairah terhadap jam tangan dan perhiasan di Asia
- Mengembangkan dan menumbuhkan jejak kaki di Asia
- Asia sebagai penghubung finansial untuk barang mewah
Pembicara termasuk :
- Domenico de Sole, President, Tom Ford International
- Livia Firth, Creative Director, Eco Age
- Pierre Denis, CEO, Jimmy Choo
- Ermenegildo Zegna, CEO, Ermenegildo Zegna
- Michele Norsa dan James Ferragamo, Salvatore Ferragamo
- Katharina Flohr, Creative & Managing Director, Faberge
- Bryan Boy
- Federico Marchetti, Founder & CEO, YOOX Group
- Stephen Webster, Creative Director, Stephen Webster & Garrard
- Stephen Webster, Creative Director, Stephen Webster & Garrard
source :