Translate

Thursday, 25 September 2014

Patriotism in "Damn ! I Love Indonesia"


The brand "Damn ! I Love Indonesia" clearly states patriotism and a strong feeling to the country of Indonesia. Never before has a brand specially raised a patriotic theme like this for their products. We really appreciate the love expression shown by this brand to the country of Indonesia. 


Basic Female Misty Grey Flock Red




Tee Male Merdeka Punch


Raglan Circle Rustic Red/White



Tee Male Bima Suci Flock Red


Tee Female Kartini Pop


     

Basic Female World Cup France



Tee Male Sukarno Movie



Raglan Male Nude Green Army



Basic Female Glow in the Dark



Tee Male Classic 45 Pink



Tee Male DAMN ! I Love Indo
Hand Doodle



Tee Male Real Indo Hero





Raglan Male Misty Grey/Black Flock Red


Hooedie Garuda Lamp




image is the courtesy of Damn ! I Love Indonesia
rosie soemardi

Wednesday, 24 September 2014

Raffles' The History of Java


Raffles tahun 1817
above image is from wikipedia



Buku "The History of Java" yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Inggris yang berkuasa di Indonesia dalam tahun 1811 hingga 1816, memang sangat berguna bukan saja bagi kepentingan pemerintah Inggris pada saat itu namun juga untuk dunia, bahkan di abad ke 21 inipun buku tersebut tetap merupakan sebuah karya yang sangat luar biasa yang pernah dihasilkan oleh salah seorang pemimpin yang terkenal di dunia. Buku tersebut dicetak dalam dua volume dan diterbitkan dalam tahun 1817. Catatan sejarah yang akan berumur dua abad dalam tahun tahun 2017 itu, memberikan data yang sangat terperinci dan mendalam mulai dari berbagai suku bangsa, bahasa, bentuk wajah, cara berpakaian berbagai level dalam masyarakat, kebiasaan, adat istiadat, kesenian, agama, sejarah, hasil bumi, kekayaan alam yang terkandung baik di darat maupun di laut, berbagai pulau yang ada di Indonesia, berbagai persenjataan penduduk, data penduduk (populasi) di berbagai daerah, hewan-hewan, tumbuhan yang ada di berbagai wilayah di Indonesia, sastra, astronomi, kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia dan masih banyak lagi. Juga disebutkan pula di suatu daerah banyak sekali terdapat emas, sehingga tak sulit menemukannya karena saking banyaknya (adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi bangsa Indonesia bahwa kekayaan yang melimpah ruah itu diambil oleh bangsa penjajah waktu itu). Sehingga buku tersebut merupakan sebuah dokumentasi yang sangat detail mengenai kondisi di Indonesia dan secara khususnya di pulau Jawa. 

Dalam waktu hanya empat tahun, Raffles mempelajari kondisi bangsa Indonesia pada saat itu setelah mengalami penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia digambarkan olehnya sebagai bangsa yang kurang menyukai kegiatan untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Tentu pandangan ini sesungguhnya tidak benar. Pendapat ini seakan-akan meremehkan kemampuan berpikir bangsa Indonesia. Apalagi pada saat itu bangsa Indonesia dalam kondisi sebagai bangsa terjajah. Bangsa yang terjajah tentu saja dicabut hak-haknya untuk menguasai ilmu pengetahuan karena ditakutkan mereka akan memberontak melawan penjajah. Juga pada waktu itu Belanda menanamkan pemikiran bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bodoh yang tak suka mempelajari pengetahuan, bangsa yang malas. Lalu, bagaimana ketika zaman diputar balik kembali ke zaman Majapahit dimana bangsa Indonesia (Jawa) dapat mengarungi samudra luas dan menyatukan berbagai pulau-pulau yang terletak sangat berjauhan satu sama lain menjadi satu wilayah yang sangat luas (bahkan lebih luas daripada wilayah Indonesia saat ini) di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit ? Jika tak memiliki kemampuan pengetahuan yang tinggi tentu tak mungkin dapat seperti itu, termasuk juga kemampuan teknologi dalam membangun kanal-kanal airnya yang masih dapat disaksikan peninggalannya hingga kini. Belum lagi kemampuan leluhur bangsa Indonesia dalam membuat candi-candi yang sangat indah dengan ukuran yang sangat akurat. Lihatlah candi Borobudur. Bangsa yang bodoh atau malas tidak akan mampu menciptakan bangunan seperti candi Borobudur. Bangsa Indonesia bukan bangsa budak. Kalaupun ada kesalahan leluhur bangsa Indonesia pada zaman dahulu, yakni mereka tidak menciptakan alat-alat pertahanan seperti mesiu, meriam, peluru dan semacamnya sehingga akibatnya dapat ditaklukkan oleh penjajah, selain juga dilempari politik adu domba. Tentu keadaan bangsa Indonesia yang ditulis oleh Raffles di dalam bukunya itu merupakan pandangannya dalam abad itu dimana saat itu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terjajah, yang dicabut segala hak-haknya untuk belajar, terutama setelah mengalami penindasan kolonialisme Belanda yang sangat luar biasa kejam sebelum bangsa Inggris datang. Mereka telah dibentuk menjadi bangsa yang bodoh, tidak berkemampuan dan sebagainya oleh Belanda waktu itu. Perlu diketahui juga bahwa oleh Belanda bangsa Indonesia ditempatkan sebagai bangsa yang berada pada lapisan masyarakat terbawah setelah bangsa Eropa dan bangsa-bangsa asing lainnya yang tinggal di Indonesia. Dengan demikian bangsa Indonesia lama kelamaan memiliki mental rendah diri, merasa tak berharga dan selanjutnya secara alami mengalami kehancuran mental yang menahun. Maka penjajahan dapat berlangsung selama ratusan tahun dengan sangat sukses.

Kembali lagi mengenai Raffles, kemampuan Raffles dalam menganalisa dan menulis menunjukkan tingkat intelektualnya yang tinggi dan juga tampak sebagai seorang yang sangat menghormati sejarah dan kebudayaan Indonesia. Sayang sekali Raffles hanya empat tahun di Indonesia dan selanjutnya Indonesia jatuh kembali ke tangan penjajahan Belanda yang sangat luar biasa kejam. Berbeda dengan Malaysia dan Singapura yang berada dalam penjajahan Inggris.

Buku ini sangat tebal. Volume pertama terdiri atas 479 halaman (belum termasuk lembar introduction), sedangkan yang ke dua terdiri atas 288 halaman (belum termasuk lembar appendix yang juga hampir setebal halaman tadi). Buku-buku tersebut berukuran 23 cm x 28,5 cm dan dicetak dalam bentuk hard cover. Dilengkapi gambar-gambar yang dipilihkan Raffles untuk ditampilkan dalam bukunya tersebut, juga dilengkapi peta, data-data yang terperinci dan kamus bahasa. Buku yang sangat menarik dan siapapun pasti akan sangat senang memilikinya sebagai koleksi. Juga sangat cocok dimiliki oleh siapapun yang senang menganalisa sesuatu ataupun mempelajari sejarah.

Buku "The History of Java" ini kiranya "memanggil" para intelektual Indonesia yang tersebar di segala penjuru tanah air untuk juga menulis dan menghasilkan buku-buku bermutu tinggi seperti ini sebagai karya-karya prestisius anak bangsa. Catatan sejarah ini memang sangat bermutu tinggi, tak lekang akan waktu dan patut dicontoh. 


Berikut ini beberapa cuplikan dari buku tersebut :










Rosie Soemardi
image is the courtesy of Rosie Soemardi


Sunday, 21 September 2014

The Grand Nusantara Art and Cultural Parade 2014


Please read  :  http://indonesia.travel/en/news/detail/1390/the-grand-nusantara-art-and-cultural-parade-2014


nusantara parade


story and image are the courtesy of Wonderful Indonesia


Thursday, 11 September 2014

From New York Fashion Week S/S 2015 : SUNO




Michelle Obama mengenakan SUNO


SUNO. Label ini mungkin belum sangat dikenal di dunia, namun tidak demikian halnya di Amerika Serikat. Sejak 2008 Max Osterweis mengenalkan SUNO sebagai label untuk busana wanita dengan kota New York sebagai pusatnya. Kini bersama desainer Erin Beatty mereka berdua mengeluarkan berbagai koleksi high-end yang dinamis untuk SUNO. SUNO mengangkat tekstil Kenya dengan sentuhan modern. Michelle Obama tercatat sebagai salah satu wanita yang menyukai desain dan corak SUNO. Sebagai catatan, SUNO merupakan finalis Vogue/CFDA Fashion Fund dalam tahun 2011 dan 2012. Tahun 2013 brand ini meraih CFDA Swarovski Award untuk kategori busana wanita. 

Berbagai desain SUNO dalam New York Fashion Week Spring/Summer 2015 :












Sedangkan beberapa desain untuk koleksi Fall 2014 ini : 











rosie soemardi
image is from or the courtesy of SUNO, W magazine.com, style.com

Sunday, 24 August 2014

EIGER : The Soul of Adventure


Jika anda adalah seorang yang senang melakukan kegiatan outdoor, maka tentunya sudah tak asing lagi pada brand EIGER. Brand yang mengeluarkan produk khusus untuk keperluan tersebut. Walau memiliki nama berbau Barat yang merupakan nama gunung di Swiss, ini adalah produk asli dari Indonesia berkualitas prima, dilengkapi garansi dan juga memberikan jasa perbaikan pada produk-produk asli buatan mereka. Berdiri sejak tahun 1989 di Bandung, kini produk yang mereka hasilkan memiliki pilihan yang sangat lengkap mulai dari fashion (T'Shirt, shirt, jacket, trousers, sepatu, sandal, jam tangan, tas, sunglasses dan sebagainya), tenda, sleeping bag, berbagai jenis pisau, peralatan untuk memasak, compass, perahu karet dan masih sangat banyak lagi lainnya. Kini EIGER telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, selain juga di negara-negara lain seperti Jerman, Singapura, Brunei dan Malaysia. 



K 637 - 100 % cotton






W 134 - Hiking Boots
Upper cow suede leather with nylon. Brush rubber toe cap
and heel counter piece. Waterproof function.
Vibram rubber outsole.






Dry Bag 25 L
Fabric : PVC
waterproof, ultra compact, tape sealed seams, mesh



Handycam shoulder bag
Dimension : 17 x 14 x 20 cm
Fabrics : Poly twist
Features :
camera shoulder bag designed for multiple handycam or
prosumer camera.
main camera compartment, 2 front pocket, 2 side pocket,
rain cover, comfortable shoulder bag pad



Lotus Thong Cross



Casual Sandal
upper : cow suede, outsole : eva phylon + rubber



Technical Sandal
Eva midsole, insole rubber hardness 40,
webbing poly water proof, TPR puller


Sunglasses
M 000068


Art. : IYW081     Description :
Case : ABS,  Diameter : approx. 42 mm,  Top ring : ABS,  Crown : SUS
Lens : PMMA,  Strap : PU,  Case Back : Stainless Steel
Water Resistant : 5ATM,  QA Movement : MM0901
Features : 6 Hands,  Battery : CR2025 or equivalent






rosie soemardi
image is the courtesy of Eiger Adventure