Sapto Djojokartiko, an alumni of ESMOD Jakarta, is one of the Indonesian designers who is now under a spotlight. Since 2007, the Sapto Djojokartiko brand has created so many beautiful designs to show off to the world. In 2011 he received an Elle Style Award (Indonesia) as the Fashion Designer of the Year. He also received an award from ESMOD, his alma mater, as the Best Pattern Maker. His designs shows simplicity, elegance and luxury, playing with tulle, lace, satin, embroideries. Click here to get more details.
Some of his collections :
Couture Fall 2013 - 2014
Some from his Bride & Evening Collection 2012 - 2013 :
Jika anda sering memilih Bali, Singapore maupun kota-kota lain di dunia sebagai tujuan wisata, bagaimana jika kali ini anda menuju Jawa Timur dan memilih Trowulan di Mojokerto ? Sebagai seorang traveler sejati sudah pasti anda harus mengunjunginya. Tempat yang pernah menjadi lokasi berdirinya kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan yang memiliki peradaban yang sangat tinggi di dunia pada akhir abad ke 13 hingga abad ke 15 Masehi. Mojokerto adalah tempat yang mengandung nilai sejarah yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia dan juga merupakan salah satu situs arkeologi terpenting di dunia. Mojokerto dan Trowulan terletak sekitar 50 km dari kota Surabaya, atau sekitar 60 menit perjalanan dengan mengendarai mobil.
Tonggak batu di Pendopo Agung
Pada zaman dahulu Trowulan adalah ibukota kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan yang luar biasa kuat, kaya raya dan juga sangat luas kekuasaannya di dunia. Armada Majapahit sangat kuat dan disegani. Kekuasaan Majapahit bukan saja hanya meliputi pulau-pulau yang ada di seluruh Indonesia sekarang, namun bahkan termasuk juga seluruh pulau Kalimantan (termasuk Brunei, Serawak dan Sabah di zaman sekarang), Singapore, Malaysia, Thailand Selatan dan Filipina Selatan. Melalui Mahapatih Gajah Mada, semua wilayah tersebut dipersatukan di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit yang sangat hebat dan disegani itu mulai goncang dan lama kelamaan akhirnya runtuh justru bukan karena mendapat serangan musuh dari luar Majapahit yang dahsyat, melainkan justru akibat adanya perang saudara di dalam keluarga kerajaan sendiri, dimulai setelah wafatnya Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
Setelah berdiri negara Indonesia, Trowulan sekarang hanyalah sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten Mojokerto di Jawa Timur. Walau sarat akan sejarah kebesaran masa lampau, Mojokerto di zaman modern tidak seperti Bali atau Bandung yang selalu dipadati wisatawan. Sehingga tak banyak hotel berbintang di Mojokerto, kecuali jika anda menginap di Surabaya.
Peradaban Majapahit sangat tinggi. Teknologi untuk pembangunan kanal-kanal airnya juga sangat hebat, bahkan untuk ukuran masa kini. Karena sangat kaya raya, setelah keluarga kerajaan menjamu tamu dari negeri asing, peralatan makan yang semuanya terbuat dari emas dilemparkan ke Kolam Segaran untuk menunjukkan betapa sangat kaya rayanya Majapahit. Kebesaran dan kejayaan kerajaan Majapahit tak terbantahkan di dunia. Melihat sisa-sisa reruntuhannya membuat rasa sedih mendalam di hati. Sebuah kerajaan yang dahulu begitu sangat dahsyat dan disegani di dunia dapat runtuh hanya karena perang saudara.
Jika anda hendak mendatangi situs-situs Majapahit ini, anda dapat memperoleh informasi di :
Anda sangat menggemari sepatu Manolo Blahnik, Giuseppe Zanotti, Stuart Weitzman atau Christian Louboutin ? Namun apakah anda sudah memiliki sepatu NiLuh Djelantik ? Desainnya sangat fashionable dan nyaman dipakai. Terbukti sepatu buatan asli Bali ini sangat digemari di seluruh dunia, bahkan pelanggannya adalah para celebrities dunia.
Noemi 15 mm ballet woven suede
Oxford 138 mm skinny heel and Agnes 138 mm ankle boot in metallic leopard
Gisele Bundchen wore Daria 10 mm flats in bronze
(the other fashion items are not from NiLuh Djelantik)
Brigitte 15 mm ballet flats printed canvas in salmon / olive
Kate 15 mm ballet in leather with woven print effect
in pastel Aqua and Baby Pink color
Evita without strap 80 mm wedges
Gita 138 mm skinny heel in ivory & silver woven
Ni Luh Djelantik adalah seorang wanita Bali yang mempunyai cita-cita besar. Awal mula terjun ke dunia fashion adalah ketika ia menjadi Marketing Director untuk perusahaan fashion milik Paul Ropp, seorang pengusaha fashion dari Amerika Serikat yang membuka usaha di Bali. Setelah keluar dari perusahaan itu, ia membuka usaha sepatu bernama Nilou yang merupakan lafal orang Barat untuk panggilan namanya "Ni Luh". Koleksi pertama Nilou ini ternyata langsung meraih kesuksesan besar di Perancis hingga ia mendapat pesanan 4000 pasang sepatu. Ia juga mendapat kontrak dari jaringan ritel Topshop yang berpusat di Inggris. Produk sepatu Nilou makin terkenal seantero dunia dan ia membuatkan sepatu untuk para desainer seperti Nicola Finetti, Tristan Blair, dan sebagainya. Beberapa celebrities dunia yang memakai sepatu Nilou antara lain Uma Thurman, Gisele Bundchen dan Tara Reid. Sepatu Nilou yang asli buatan Bali ini pada saat itu telah dipajang di ratusan etalase seluruh dunia di 20 negara. Ciri sepatu buatannya adalah memakai bahan kulit asli dan dikombinasikan dengan canvas, karung goni, kuningan, manik-manik, maupun kayu.
Agra 35 mm, wedges pony skin with leopard print
Selina 45 mm wedges in sunny yellow
Luca 35 mm wedges in purple leather with
snake print effect
Fabiana 35 mm wedges with brass stud in red
Pada tahun 2007 terjadi peristiwa yang tak menyenangkan bagi usaha sepatu Nilou miliknya. Nama Nilou yang terlanjur mendunia kemudian dipatenkan oleh pihak lain ketika Ni Luh tetap menolak diajak bekerjasama untuk memindahkan pabrik sepatunya ke China dan membuat produk secara masal di sana. Ia menolak pabriknya dipindahkan ke China, karena tak mau menutup mata pencaharian para pekerjanya di Bali. Dan bagaimanapun dari awalnya saja, brand Nilou dibuat di Bali, Indonesia, bukan di negara lain. Setelah brand Nilou dipatenkan oleh pihak lain, Ni Luh tak lagi menggunakan nama itu untuk produk sepatunya, namun menggunakan brand baru yang segera dipatenkan olehnya yaitu "NiLuh Djelantik" - nama lengkapnya - sejak 2008. Nama boleh berbeda, namun kreativitas tak pernah berhenti mengalir. Karena pencipta sejati sepatu Nilou - brand yang kini tak dipakainya lagi - sesungguhya memang adalah seorang wanita bernama Ni Luh Djelantik yang bermukim di Bali.
source : indonesiaproud image is the courtesy of NiLuh Djelantik Rosie Soemardi
Sungguh sangat salut sekali pada seorang Dynand Fariz yang menjadi pencetus diadakannya Jember Fashion Carnaval (JFC) di kota Jember, Jawa Timur. Dan secara konsisten ia telah mengadakan JFC ini secara teratur sejak 1 Januari 2003. Sebagai kota kecil kini Jember terangkat namanya berkat ide dan tekad yang sangat berani dan brilliant dari dirinya, yang ingin menjadikan Jember sebagai kota wisata dan mode. Bayangkan, sebuah kota kecil Jember kini dapat bersaing dan sejajar dengan Rio de Janeiro dan Venezia yang lebih dahulu dikenal di seluruh dunia akan penyelenggaraan carnival mereka yang sangat heboh.
Siapakah Dynand Fariz ? Ia memang memiliki latar belakang di dunia mode. Berprofesi sebagai seorang pengajar di ESMOD Jakarta yang dalam tahun 1998 mendirikan Sekolah Mode Dynand Fariz. Dalam penyelenggaraan sebuah Carnival, memang dituntut keahlian untuk merancang kostum-kostum yang indah dan menarik hati penonton, sehingga tak dapat dibantah bahwa dunia mode dekat dengan penyelenggaraan Carnival.
JFC menampilkan kostum Betawi
Kostum Pawai
Kini, siapa yang tak mengenal Jember Fashion Carnaval di Indonesia ? Bahkan JFC pun kini tak hanya tampil di Jember saja, namun juga sampai di Jakarta dan kota-kota lain, bahkan sampai Nunukan (Kalimantan Utara). Selain itu juga mereka tampil di luar negeri, misalnya di Shanghai, London, dan sebagainya. Dalam Jakarta Fashion & Food Festival, sebuah event besar yang diselenggarakan setiap tahun di Kelapa Gading Jakarta, JFC juga tampil dan menjadi salah satu atraksi yang sangat diminati penonton. Carnival memang selalu menjadi tontonan yang sangat dinantikan penonton. Carnival di Rio de Janeiro dan Venezia juga selalu menjadi daya tarik bagi para turis di seluruh dunia. Jadwal berikutnya, JFC akan tampil di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada tanggal 14-15 Desember 2013. Click di sini.
Singkatnya, Dynand Fariz telah berperan sangat significant dalam mengangkat pariwisata dan mengembangkan dunia mode, bukan saja hanya di kota Jember, namun bahkan di Indonesia.
image is the courtesy of Jember Fashion Carnaval & titik0km
Pada 8-9 Oktober 2013 akan digelar IPMI Trend Show di Skeeno Hall, Gandaria City, Jakarta Selatan dengan tema utama "Reinforcement". Event ini hasil kerjasama antara IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia) dan majalah Harper's Bazaar Indonesia. Sebanyak 14 desainer Indonesia akan menampilkan rancangan terbaik mereka. Beberapa yang akan memamerkan karyanya tersebut antara lain Votum (Sebastian Gunawan), Carmanita, Era Soekamto dan Denny Wirawan. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi majalah Harper's Bazaar Indonesia.
Sedangkan pada tanggal 19-25 Oktober 2013 akan digelar Jakarta Fashion Week 2014 bertempat di Senayan City Mall, Jakarta. Akan menampilkan lebih dari 75 fashion show, melibatkan 230 desainer dan fashion brands, 2500 outfits dengan 240 model. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi pihak penyelenggara Jakarta Fashion Week atau melihat website JFW.