Translate

Thursday 18 October 2012

Hedonisme






Dunia fashion & style adalah dunia yang sangat glamour. Di sana terdapat begitu banyak barang yang sangat indah menggoda. Konsumen  seakan tak pernah puas. Ia ingin memiliki semuanya, seolah-olah tak ada hentinya, godaan yang tak ada habisnya pada materi. Ia menjadi begitu sangat memuja benda-benda yang sangat prestisius, mewah, bergengsi. Barang-barang mewah itu seakan-akan menjadi sarana untuk meningkatkan gengsinya dan memberikan jati diri kepadanya. Akhirnya hidupnya hanya berfokus pada materi dan memuja materi secara berlebihan. Karena melalui materi, ia dimudahkan dalam memperoleh barang-barang mewah tersebut. Padahal nilai kehidupan lebih dalam daripada itu. Kehidupan bukan hanya pada pemujaan materi semata.

Dalam dunia fashion & style, ditawarkan gaya hidup yang sangat tinggi. Ketika seseorang menjadi konsumen yang berlebihan, maka makna kehidupan ini hilang. Begitu banyaknya brand ternama menawarkan produk-produk terbaru mereka setiap saat. Brand yang sudah sangat terkenal berani memberikan harga yang luar biasa tinggi untuk sebuah produk. Untuk memiliki sebuah baju dari koleksi Ready to Wear saja mereka bisa memasang harga IDR 300 juta. Di dunia dimana orang-orangnya tak pernah kehabisan uang, adalah lumrah. Hidup berfoya-foya, bermewah-mewah tak ada habisnya. Membeli sebuah gaun dengan harga semahal itu dianggap biasa. 






Tak semua produk dari brand ternama itu membuat pemakainya lebih cantik atau tampan. Apalagi jika konsumen memiliki karakter  senang memamerkan kekayaan. Mereka selalu haus barang-barang bermerek. Gaun yang mereka kenakan pastinya sangat mahal, namun sebenarnya tak pantas dikenakan mereka. Bahkan ada yang menjadikan mereka seperti badut, atau seperti memakai kostum Halloween. 

Tak ada yang salah memiliki kegemaran shopping akan barang-barang mewah jika memiliki uang yang tak ada habisnya. Namun, jika dibarengi dengan sikap berjiwa sosial yang tinggi dan juga memiliki keinginan mengentaskan kemiskinan orang-orang di sekeliling kita - tanggap akan banyaknya orang melarat di dunia - bukan hanya hidup bermewah-mewah sendiri, maka di situlah seseorang memiliki kualitas sejati yang sesungguhnya, jauh melebihi nilai barang-barang super mewah tersebut. 



Rosie Soemardi