Translate

Thursday 24 October 2013

Basoeki Abdullah, the Great Artist


Basoeki Abdullah




Basoeki Abdullah adalah sebuah nama besar. Ia merupakan salah satu dari pelukis terbesar yang dimiliki Indonesia. Lahir di Solo pada tanggal 27 Januari 1915 sebagai cucu dari Dr. Wahidin Soedirohoesodo, seorang pahlawan Kebangkitan Nasional Indonesia. Bakat melukis ia dapatkan dari sang ayah, Abdullah Soeryosoebroto.   Sejak berumur empat tahun, Basoeki telah mahir menggambar. Ketika berumur sepuluh tahun, ia sudah dapat melukis potret diri Mahatma Gandhi dengan sangat persis. Keahliannya itu membuat orang-orang sulit mempercayainya bahwa lukisan itu adalah betul-betul hasil karya seorang anak yang baru berusia sepuluh tahun. 

Dalam tahun 1933 Basoeki pergi ke Den Haag dan memperdalam keahliannya di Akademi Seni Rupa di sana. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu dua tahun dua bulan dan memperoleh penghargaan sertifikat Royal International of Art (RIA). Selanjutnya ia melakukan studi banding di Roma dan Paris, tempat dimana pelukis-pelukis paling berpengaruh di dunia berasal. Selain itu ia juga mengadakan pameran di banyak negara, dari Eropa hingga Asia. 



Soekarno, the Indonesian founding father,
menjadi salah satu obyek lukisan
Basoeki Abdullah



Dalam tahun 1948 ia mengejutkan semua orang ketika berhasil menjadi pemenang sayembara melukis dalam rangka penobatan Ratu Juliana di New Kerk (Amsterdam),  dengan menyisihkan 87 orang pelukis Eropa. Perjalanan hidup mengantarkannya pula ke Thailand dimana ia menjadi pelukis istana kerajaan Thailand. Raja Bhumibol Adulyadej menganugerahinya penghargaan bintang emas Poporo, yaitu sebuah penghargaan tertinggi dari kerajaan Thailand kepada seorang Royal Court Artist. Setelah melanglangbuana selama puluhan tahun di luar negeri, akhirnya dalam tahun 1974 Basoeki kembali ke Indonesia. Tak berbeda dengan ketika berada di Thailand, di Indonesia ia juga menjadi pelukis untuk istana Merdeka, Jakarta. Sampai menjelang wafatnya pada tanggal 5 November 1993 di Jakarta, Basoeki masih menyelesaikan pesanan lukisan untuk istana. 

Lukisan Basoeki Abdullah mengikuti aliran naturalisme dan romantisisme. Terutama sekali Basoeki Abdullah sangat ahli sekali melukis potret. Semua orang ingin dilukis olehnya dan juga ingin sekali memiliki lukisan karyanya. Obyek yang dilukisnya tampak begitu hidup dan sangat menarik, dengan bauran warna cat yang pas. Sapuan kuasnya lembut, tidak kaku, membuat gambar tampak hidup. Namun bukan hanya potret saja, Basoeki Abdullah juga mahir melukis figur-figur manusia, binatang, alam, hal-hal yang bersifat spiritualitas dan kebangsaan. Bagi siapapun di dunia ini, adalah sebuah kebanggaan tersendiri memiliki lukisan karyanya. Lukisannya benar-benar sangat indah. Karena itu banyak orang yang kemudian menjadi fanatik pada lukisan karyanya dan mengoleksinya dalam jumlah besar.



                               


Kini rumah Basoeki Abdullah yang ditempati semasa hidupnya diberikan kepada pemerintah Indonesia dan dijadikan museum. Bukan saja karya-karya lukisannya yang dapat kita lihat di sana, namun juga koleksi barang-barangnya seperti berbagai wayang, topeng dan sebagainya. Juga termasuk ribuan buku-buku yang dimilikinya semasa hidupnya. 


Salah satu sudut di museum Basoeki Abdullah
Koleksi peninggalan Basoeki Abdullah




Museum Basoeki Abdullah terletak di Jl. Keuangan Raya 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Mengenai waktu kunjungan dapat dilihat di :
http://museumbasoekiabdullah.or.id/index.php/web/informasi/detail/2/Open-Days


source http://museumbasoekiabdullah.or.id/index.php/web/home
image is the courtesy of Museum Basoeki Abdullah

Rosie Soemardi